Kredit untuk:
1. Mareza B.
2. Antonius Eko Purwito
3. Enjelika Tuda
4. Tirza Ponto
Futurisme
merupakan aliran seni lukis yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat
dan dinamis. Aliran ini mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi
dalam desain (artinya bahwa huruf digunakan sebagai lambang rupa untuk
menyampaikan suatu makna). Futurisme juga menyajikan bagaimana menangkap unsur
gerak dan kecepatan dalam lukisan. Tokoh-tokoh aliran Futurisme diantaranya Fillippo Tommaso Marinetti dan
Stephane Mallarme.
Dalam bidang kesenian seperti: seni
lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur. Dalam dunia arsitektur
Futurisme biasa berpangaruh pada bagian-bagian dari bangunan seperti pintu
masuk, lantai, bentuk bangunan, ornamen, dsb. Selain itu futurisme yang
memanfaatkan tipografi banyak dipakai dalam mengungkapkan perasaan dalam
berpuisi. Dengan tujuan meninggalkan kenangan pahit, nostalgia, pesimistis,
kemudian melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan nilai-nilai lama.
Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi
pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan, dan
komunikasi global yang menurut argumentasi mereka
Futurisme juga banyak mempengaruhi aliran seni pada abad ke 20 seperti Art Deco, Konstructifisme, Dadaisme, dan Surealisme
Futurisme merupakan gerakan awal lahirnya Modern. Dengan terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain.
Futurisme juga banyak mempengaruhi aliran seni pada abad ke 20 seperti Art Deco, Konstructifisme, Dadaisme, dan Surealisme
Futurisme merupakan gerakan awal lahirnya Modern. Dengan terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain.
Sejarah
dan Perkembangan Futurisme
Aliran Fiturisme sebenarnya sudah ada atau lahir
sejak abad 19 pada tahun 1876 di Mesir
dan di daerah negara Eropa. Di daerah Eropa muncul pertama kali di Italia
sebagai salah satu aliran seni lukis modern di Eropa. Aliran ini dipelopori
oleh seorang sastrawan Filippo Marinetti yang terinspirasi karena perubahan
dalam kehidupan yang begitu dinamis dan cepat. Pada abad ke 20 terjadi banyak revolusi atau
perubahan dalam kehidupan manusia karena mulai munculnya ilmu pengetahuan dan
teknologi baru dan perkembangan teknologi sebelumnya yang sangat pesat, dimana
teknologi ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia karena teknologi dan ilmu
pengetahuan ini digunakan untuk membantu manusia menjalankan kegiatannya sehari
– hari. Hal ini juga mempengaruhi dalam bidang seni juga, yang sudah menjadi
bagian dari kehidupan manusia. Lalu para seniman yang merasa kurang puas dengan
idiom – idiom lama atau tradisional dari seni , dan mereka berusaha
mencari idiom - idiom baru dalam seni agar dapat mengikuti
perubahan dan perkembangan kehidupan manusia.
Pada tanggal 20 Februari 1909, salah
satu sastrawan Italia yaitu Filipo Tommaso Marinetti mempublikasikan pernyataan
awal tentang Futurisme di media massa “Figaro” di Paris. Isi pernyataan
tersebut adalah bahwa akan lahirnya “seni masa depan” (le futurisme) dan akan
berakhirnya seni masa lalu (le passeisme )
Pada tanggal 11 Februari 1910 ,
“Futurisme dalam Seni Lukis ” telah dipublikasikan dan dibacakan kepada
khalayak pada tanggal 3 Maret 1910, hal ini menandakan bahwa masa lalu telah
berlalu kehidupan masa kini telah berubah secara drastis karena adanya ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Pempublikasian kepada khalayak tentang
“Futurisme dalam Seni Lukis” dilakukan pada tanggal 3 Maret 1910 karena jika
pada tanggal 20 Februari 1909 , Fillipo Marinetti sedang mempublikasikan
tentang pernyataan tentang akan lahirnya seni masa depan (le futurisme).
Sedangkan pada tanggal 11 Februari 1910 manifesto “Futurisme dalam Seni Lukis ”
sedang ditandatangani oleh Umberto Boccioni, Carlo Carra, Luigi Russolo,
Giocumo Balla dan Gino
Severini lalu baru selesai dan dibacakan di depan umum pada tanggal 3 Maret
1910
Dalam perkembangannya aspek gerakan
Futurisme terbagi atas dua bagian yaitu
- Gerakan Absolut
Garis –
garis dinamis yang menunjukkan suatu objek dapat dipecah – pecah menurut
tendensi tertentu , dimana tendensi terhadap gerakan dapat diwujudkan dengan
bentuk – bentuk abstrak yang dinamis
- Gerakan Relatif
Gerakan
yang sebenarnya terjadi pada suatu objek . Seekor kuda yang bergerak nila
digambarkan bukanlah kuda dalam keadaan istirahat tetapi kuda dalam keadaan
bergerak, misalnya harus diberi dua puluh buah kaki.
Ciri-ciri dari Futurisme adalah:
- Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan
- Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau (multiple viewpoints)
- Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
- Memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk
mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.
- Konsep ruang dan waktu melebur atau tidak ada
- Memiliki tema dinamisme universal
- Keadaan objek yang bergerak digambarkan secara berlebihan
- Bertolak pada sensasi optik, teknologi dan kehebatan eksistensi
mesin – mesin.
- Membentuk gambar sintesa yang menunjukan fase – fase yang berjajar
- Lukisan adalah rumusan artistik yang harus merekam kompleksnya
realitas.
- memperlihatkan bentuk-bentuk realitas yang berbeda, yang dekat dan
yang jauh, benda-benda yang terlihat dan terasa, saling
menembus, dan digambarkan dalam waktu yang sama
- Penyatuan karakter dari elemen-elemen yang berbeda-beda dalam
sebuah acuan, dan penyusunannya karyanya sebagai suatu kesatuan.
- Memiliki ide-ide seperti ketertutupan, ketidaksabaran, ekstrim
dalam hubungan langsung dengan nilai-nilai futurisme
- Karakteristiknya juga meliputi garis-garis yang tidak rata yang
mengkomunikasikan energy dari gerakannya.
- Pandangan karya yang mementingkan masa depan.
|
||||
|
||||
Kemunduran Futurisme
Karena terjadinya pergolakkan perang
dunia I dan terjadi pengalihan kekuasaan kepemerintahan oleh Benito Mussolini
di Itali, maka berakhirlah masa keemasan dari Aliran Seni Futurisme ini. Selama
perkembangannya mulai dari tahun 1876 abad ke 19 hingga akhir abad ke 20, para
seniman aliran Futurisme menampakkan bahwa seniman dan aktifitasnya tidak dapat
dilepaskan dari pikiran dan konteks sosial yang mempengaruhinya. Dan mereka
menampakkan juga bahwa pembaharuan tidak hanya terjadi di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi saja namun juga terjadi pada di bidang Seni Rupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar