Senin, 10 Maret 2014

Pop Art

Berikut adalah sekilas tentang aliran Pop Art. Disusun dan dipresentasikan oleh rekan-rekan saya dikelas dengan sedikit polesan oleh saya. hehe
Kredit untuk: Abigail Florencia Cores, Ervina Amir, Ilona Emanuella Salutan, Priscilla Afta Yeptiani Firdaus dan Sunnaholomi Halakrispen.

POP ART



A.    Definisi Pop Art
Menurut Oxford Dictionary, dari kepanjangan kata Popular Art, yang kemudian di singkat menjadi “Pop Art”. Pop Art adalah seni yang didasarkan oleh budaya popular modern, karena adanya komentar-komentar kritis atau ironis pada seni tradisional.
Lalu, menurut Collins Dictionary. Pop Art adalah suatu gerakan dalam seni modern yang meniru metode, gaya, dan tema dari budaya populer dan media massa, seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah.
Sedangkan menurut Cambridge Dictionary, Pop Art adalah salah satu jenis seni yang dimulai pada tahun 1960 dan memakai gambar dan objek dari kehidupan nyata (real).

B.     Sejarah Pop Art
            Pop art berasal dari kata Popular art. Pop art adalah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti koran, tv, iklan dan lain-lain. Pop Art merupakan sebuah gerakan seni yang muncul di Inggris pada tahun 1950an dan 1960-an. Yang juga berkaitan dengan globalisasi musik pop dan budaya-budaya kaum muda (teenagers) yang dibawa oleh Elvis Presley dan The Beatles. Pop Art adalah suatu seni yang terkadang abstrak, menyenangkan dan berlawanan dengan pembuatan seni artistik pada umumnya.
            Sebelum pop art ada, seni adalah milik orang-orang kaya, pintar, media, dan para seniman itu sendiri. Mereka menerjemahkan keindahan sesuai dengan teori-teori ideal mereka yang cenderung filosofis dan rumit. Lalu lahirlah abstrak ekspresionisme. Seperti namanya, keindahan suatu karya abstrak ekspresionisme tidak bisa dinikmati tanpa kita perlu berpikir dan mencerna. Dengan mengambil ciri khas desain iklan dan komik.
Kemudian, Roy Lichtenstein dan kawan-kawan berusaha mengubah keadaan ini dengan membuat seni dapat lebih dipahami oleh semua orang dari berbagai kalangan. Roy Lichtenstein juga salah satu tokoh Pop Art yang terkenal.  Hal ini ditunjukkan oleh lukisan-lukisan komik-stripnya. Gadis tenggelam tahun 1963, adalah salah satu karyanya yang lebih dikenal dan merupakan contoh yang baik untuk fitur desain. Lukisan ini hadir dengan garis tebal, warna-warna berani, dan gelembung pikiran.
Salah satu bentuk awal desain Pop art adalah karya dari Richard Hamilton, John Mchale dan John Voelcker pada tahun 1956 yang berjudul " Just What is it that makes today's homes so different, so appealing?. Karya tersebut berupa penggabungan potongan gambar dari berbagai sumber. Sehingga, Pop Art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture, yaitu sebuah ungkapan yang menggambarkan sebuah budaya rendah atau kalangan bawah karena lebih berkaitan dengan masalah hiburan, komersial bahkan selera masyarakat awam.
            Pop art ini pertama berkembang pada pertengahan 1950an di Inggris dan pada akhir 1950an di Amerika Serikat. Artis-artis pop pada jaman itu hanya mementingkan gambaran-gambarannya di Billboards, lukisan, pengiklanan majalah atau produk. Lalu Lawrence Alloway seorang kurator menggunakan  istilah budaya popular di dalam esai nya yang berjudul “The Arts and Mass Media”. Alloway adalah salah seorang pengkritik yang mempertahankan Pop Art sebagai sebuah bentuk seni yang sah.
Pop Art adalah reaksi kepada ide-ide dominan lukisan abstrak. Pop Art menggunakan tokoh popular untuk menentang kebudayaan kumpulan elit dalam seni, menekankan elemen-elemen yang tidak menarik atau pertunjukkan seni yang tidak bernilai dalam sebuah kebudayaan. Pop Art mensasarkan kepada penonton yang luas dan pop art merupakan bentuk perluasan subjek seni yang berasal dari (kemasan) desainer grafik kemasan, tanda, billboard dan iklan.
            Pop art pertama kali dipopularkan oleh Andy Warhol dari Amerika yang merepetisi foto wajah-wajah artis Hollywood seperti Marilyn Monroe atau Elvis Presley dengan silk screen dan menggunakan warna-warna komplementer. Hasilnya wajah-wajah artis tersebut muncul dengan warna-warna yang unik dan berbeda dari aslinya. Karya-karya seperti ini biasanya diproduksi untuk cover-cover album atau poster pertunjukan musik dan  kemudian berkembang untuk poster-poster sosial sampai poster komersil.
Gaya desain ini berlangsung sekitar pertengahan tahun 1960an sampai 1970an. Karena pengaruh pop art dalam desain maka terdapat upaya untuk mengangkat kembali unsur-unsur tradisional amerika. seperti teknik pewarnaan datar atau blok dan outline pada komik. sedangkan yang berkaitan dengan sisi tradisional adalah seperti tipe huruf, ornamen tradisional serta mengangkat kembali gaya art deco dan art nouveau, atau sering disebut juga dengan revivalism.
Pada perkembangannya, Pop Art telah berubah menjadi sebuah cabang seni visual baru yang memiliki ciri khas unik. Seperti penggunaan objek sehari-hari sebagai tema utamanya (papan iklan, lampu, tokoh politik, penyanyi pop dan lain sebagainya). Dan desain Pop Art tidak hanya di tuangkan dalam media cetak, sablon kaos, aksesoris motor, tetapi digunakan juga untuk mempercantik rumah, untuk bagian luar maupun dalam. Seperti bangunan dengan banyak cat berwarna berani, model sofa atau kursi yang unik. Hal ini juga merupakan salah satu dari berbagai perkembangan seni desain Pop Art.

C.      Tokoh Pop Art
a.    Tokoh Pop Art di Dunia
Richard Hamilton (1922-2011)
Lahir: 24 Februari 1922
Meninggal: 13 September 2011
Tokoh yang paling penting dari kelompok seniman London yang tertarik dengan budaya popular Amerika. Karya kolase Hamilton yang berjudul Just What Is It That Makes Today’s Home So Different, So Appealing?, dianggap banyak berisi unsur-unsur Pop Art yang muncul kemudian di Amerika Serikat. Kolase ini mengandung unsur-unsur seperti label dagang, logo produk, dan bagian yang ditonjolkan dalam buku komik. Bahkan kata pop muncul dalam karya ini. Sedangkan Pameran pertama Lukisan Hamilton ditunjukan di Galeri Hanover, London, pada tahun 1955. Just What Is It That Makes Today’s Home So Different, So Appealing?, diproduksi untuk pamerannya yang bernama “This is Tomorrow”.
Andy Warhol (1925-1987)
Lahir: 6 Agustus 1928
Meninggal: 22 Februari 1987
Andy Warhol merupakan seniman Pop yang paling terkenal. Ia menggunakan budaya populer dan dunia periklanan sebagai sumber tema karyanya. Karya-karyanya mengeksplorasi hubungan antara ekspresi seni, budaya selebriti dan iklan yang berkembang pada tahun 1960-an. Gambar objek-objek yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dibuat menjadi seni rupa yang penting.
Seni Warhol mencakup berbagai bentuk media, termasuk gambar tangan, lukisan, seni grafis, fotografi, sablon, patung, film, dan musik. Dia juga seorang pelopor dalam seni yang dihasilkan komputer menggunakan komputer Amiga yang diperkenalkan pada tahun 1984, dua tahun sebelum kematiannya. Karya-karyanya nya tampak impersonal (tidak mempribadi).

Roy Lichtenstein (1923-1997)
Lahir: 27 Oktober 1923
Meninggal: 29 September 1997
Roy Lichtenstein merupakan seniman Pop Amerika. Selama tahun 1960, bersama dengan Andy Warhol, Jasper Johns, dan James Rosenquist antara lain, ia menjadi tokoh terkemuka dalam gerakan seni baru. Karyanya didefinisikan premis dasar seni pop melalui parodi. Roy Lichtenstein mendasarkan karyanya pada buku komik. Karyanya sangat dipengaruhi oleh iklan populer dan gaya buku komik. Dia menggambarkan pop art sebagai "not 'American' painting but actually industrial painting". Lukisannya dipamerkan di Leo Castelli Gallery di New York. Lichtenstein mengambil frame gambar yang kecil dengan pola titik-titik warnanya, kemudian membesarkannya menjadi gambar yang monumental.

Tom Wesselman (1931-2004)
Lahir: 23 Februari 1931
Meninggal: 17 Desember 2004
Tom Wesselman seorang senimanAmerikayang terkait dengangerakan seniPopyang bekerjadalam lukisan, kolase, dan patung. Atau dapat disebut dia seniman yang berkarya dalam gaya Pop Art yang dingin. Salah satu karyanya yang terkenal berupa karya serial yang disebut Wesselmann sebagai The Great American Nude. Dalam karya ini figur-figur wanita telanjang tanpa wajah digambarkan dalam bentuk datar dan impersonal.

George Segal (1924-2000)
Lahir: 26 November 1924
Meninggal: 9 Juni 2000
George Segal adalah seorang pelukis Amerika dan pematung terkait dengan gerakan Pop Art. Ia tidak menggunakan teknik yang impersonal, ia menampilkan bentuk Pop Art yang mempribadi (personalized). Karyanya berupa patung manusia yang dicetak dengan model hidup dari bahan plaster dengan permukaan yang kasar, yang dipajang dalam lingkungan yang nyata. Awalnya patung tersebut hanya berupa patung putih dingin, lalu kelamaan ia melukis patung tersebut dengan menggunakan warna monokrom cerah.
Marisol Escobar (1930)
Lahir: 22 Mei 1930
Marisol Escobar adalah seniman asal Venezuela yang menciptkan karya mixed-media, yang menggabungkan patung, lukisan, dan benda bekas (found object) dalam lingkungan Pop yang berpusat pada figur manusia. Itu dalam dekade berikutnya tahun 1960-an yang Marisol mulai dipengaruhi oleh pop artis seperti Andy Warhol dan Roy Lichtenstein. Dia bahkan muncul dalam dua film oleh Andy Warhol, "The Kiss" dan "13 Most Beautiful Girls".  Marisol mengkonstruksi figur-figur abstrak seperti dalan gaya Kubisme.

b.      Tokoh Pop Art di Indonesia
Wedha Abdul Rasyid
Lahir: 10 Maret 1951
Ia dikenal sebagai pencipta aliran WPAP (Wedha's Pop Art Potrait) atau FMB (Foto Marak Berkotak), atas jasanya ini ia dijuluki “Bapak Illustrator Indonesia”. Wedha Abdul Rasyid menyumbangkan banyak kontribusi di bidang illustrasi dan seni rupa. Ia berprofesi sebagai ilustrator sejak dekade 1970-an. Mulai 1977, ketika bergabung dengan majalah Hai, ia banyak membuat ilustrasi terutama karya-karya fiksi Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya, salah satu karyanya yang paling terkenal ialah karya fiksi “Lupus”. Ia banyak membuat karya-karya fiksi dari potret tokoh dunia. Wedha’s Pop Art Portrait Pameran tunggal pertamanya pada tanggal 28 Oktober 2008.

D.    Karakteristik Pop Art
1.      Pop Art diterapkan oleh teknik dan juga tema yang diambil dari budaya masa populer. Kita dapat menemukannya pada suatu iklan, benda budaya duniawi dan buku komik. Gerakan seni ini dianggap seperti reaksi terhadap ide-ide abstrak ekspresionisme. Pop Art menegaskan unsur dangkal segala budaya, dengan penggunaan ironi.
2.      Warna yang paling banyak digunakan oleh para seniman Pop Art ialah warna-warna primer (kuning, merah, dan biru). Warna yang digunakan merupakan warna-warna komplementer yang mencolok (warna berani), bermacam-macam warna dan high contras (warnanya hidup).
Andy Warhol. Campbell’s Soup
Andy Warhol. Coke Bottles
3.      Garis yang terlihat dari Pop Art jelas dan merupakan representasi simbol, ilustrasi menggunakan outline yang tegas, objek yang diambil dari orang dan benda dalam budaya populer.
4.      Pada fesyen, Pop Art biasanya dibuat melalui teknik sablon atau saring. Salah satu contoh atribut fashion yang menggunakan nuansa nge-pop adalah brand sepatu nike. (warna mencolok serta ikon seperti layout komik-komik khas Pop Art)
  1. Menggunakan elemen yang terdapat di komik seperti balon
Roy Lichtenstein. Whaam(1963)
  1. Pada dunia fesyen, Pop Art biasanya diaplikasikan pada sepatu yang dihiasi dengan warna mencolok dengan sensasi warna yang terasa nge-pop, dan ikon seperti layout komik. Dapat kita lihat pula pada desain jacket dan t-shirt yang menggunakan ikon khas Pop Art seperti adanya gelembung dan tambahan kalimat (seperti dalam komik).

E.     Penerapan Pop Art dalam Desain Grafis di Indonesia
Dalam perkembangan desain grafis di Indonesia dari mulai awal proses masuk nya desain grafis itu sendiri telah banyak bermunculan karya-karya desain grafis dengan ciri dan style yang sesuai dengan keadaan  dan situasi yang sedang berkembang pada saat pembuatannya.
Beberapa style yang cukup berpengaruh dalam perkembangan desain grafis di Indonesia diantaranya adalah modernism, de stijl, constructivism, bauhaus, international style, dan pop art. Dari beberapa style tersebut, style pop art merupakan style yang paling populer dan paling banyak diminati di Indonesia dimana style pop art menarik dan cenderung mudah diterima oleh orang awam yang tidak terlalu paham tentang seni. Pengaruh pop art yang tampak jelas adalah gaya gambar 2 dimensi dan kebanyakan memiliki outline dalam gambarnya, seperti gambar-gambar dalam iklan, gambar kartun, poster, buku komik, dan berbagai media lainnya.
Penerapan pop art saat ini di terapkan juga dalam desain interior. Permainan warna yang berani pun ditampilkan, karena pop art identik dengan warna- warna cerah. Namun pop art dalam desain interior di indonesia jarang digunakan karena masyarakat pada umumnya lebih suka permainan warna yang aman karena pop art sendiri identik dengan warna dangdut.
Bukan hanya desain interior tetapi juga dalam busana dan sepatu. Dalam dunia fashion, penerapan pop art lebih tertuju kepada kaum muda.
penerapan pop art dalam sepatu pertama kali di terapkan oleh nike dengan memuncul animasi superhero seperti dalam komik didalam desain sepatunya. Hal ini membuat penjualan menjadi meningkat dan juga melonjak pesat. Hal ini sebagai bukti bila dapat diterima oleh masyarakat sehingga di ikuti oleh pesaing seperti adidas dan juga puma.
Dalam fashion atau berbusana, pop art diterapkan dengan memunculkan gambar-gambar tokoh terkenal atau tokoh animasi superhero di baju dengan tehnik sablon.Tidak cukup sampai di situ, penerapan nya pun digunakan dalam pembuatan cover album, musisi yang menerapkan pop art dalam cover lagu nya adalah mocca dan Black Eyed Peas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar